Efek
Stokastik dalam Kecelakaan Nuklir
“Tragedy
Chernobyl”
1.1 PENGERTIAN RADIASI
Radiasi
adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada
beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya
adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven),
komputer, dan lain-lain. Selain benda-benda tersebut ada
sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam
air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan
Thorium di dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan
Deuterium yang ada di dalam air.
Radiasi
dalam bentuk partikel adalah jenis radiasi yang mempunyai massa terukur.
1.2BERDASARKAN
DOSIS RADIASI
Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan
proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek
deterministic (non-stokastik).
Efek
Stokastik adalah efek
yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak
mengenal dosis ambang. Efek ini terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan
dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Radiasi serendah apapun
selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik,
baik pada tingkat molekul maupun sel.
Maka dari
itu dapat disimpulkan ciri-ciri efek stokastik adalah :
·
Tidak
mengenal dosis ambang
·
Timbul setelah melalui masa tenang
yang lama
·
Keparahannya tidak bergantung pada
dosis radiasi
·
Tidak
ada penyembuhan spontan
·
Efek
ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturunan (efek
genetik).
1.3Reaktor Nuklir
Energi
yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan
yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di
dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat
komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali,
dan perisai beton.
Elemen
bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan
yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar
dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.
Radiasi
yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan
lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling
reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar
ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang
dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap
sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
1.4Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi
yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik
semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).Contohnya
PLTN di kota Ukraina .Namun pada saat pengujian nuklir, terjadi ledakan yang
sangat kuat yang dampaknya masih dapat dirasakan bagi masyarakat yang tinggal
di sekitarnya. Bencana Chenobryl terjadi pada 26 April 1986.
2.1 PLTN CHERNOBYL DAN PRYPIAT
Chernobyl adalah sebuah kota dekat kota Kiev
Pripyat, Ukraina, 18 km (11 mil) barat laut dari kota Chernobyl, 16 km (10 mil)
dari perbatasan Ukraina dan Belarus, dan sekitar 110 km (68 mil) utara
Kyiv.Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana ledakan
pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkenal sebagai Bencana Chernobyl, yang
terletak 14,5 km utara-barat laut. PLTN ini terdiri dari empat RBMK-1000
reaktor nuklir, masing-masing mampu menghasilkann 1 Gigawatt (GW) dari listrik,
dan empat bersama-sama memproduksi sekitar 10% dari listrik yang ada di Ukraina
pada saat kecelakaan terjadi. Pembangunan reaktor dimulai pada akhir tahun
1970-an,yang dipergunakan pada tahun 1977 kemudian reaktor kedua pada tahun
1978, ketiga 1981, dan yang ke empat pada tahun 1983. Dua reaktor lagi no 5 dan
6 masih dalam pengerjaan pada waktu kecelakaan terjadi. Pembangkit tersebut
dinamakan sesuai dengan nama kotanya, dan terletak di Chernobyl Raion
(distrik), tetapi bukan merupakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Pada saat
pembangunan pembangkit tersebut, sebuah kota kembar, Prypiat dibangun
didekatnya untuk para pekerjanya.Chernobyl terletak di koordinat 51.380567°N
30.116272°E. Sekarang kota ini masih berpenghuni walau hanya sedikit. Tingkat
radiasi di kota ini masih dalam keadaan kritis,yaitu pada 5,6 roentgen per
second (R/s) (0.056 Grays per second, atau Gy/s).
Prypiat adalah sebuah kota besar di daerah
terasing di Ukraina Utara, merupakan daerah perumahan para pekerja pembangkit
listrik tenaga nuklir Chernobyl. Kawasan ini mati sejak terjadinya bencana
Chernobyl yang menelan hamper 50.000 jiwa. Bangunan apartemen (empat merupakan
bangunan yang belum sempat ditempati), kolam renang, rumah sakit, dan banyak
bangunan yang lain hancur, dan semua isi yang terdapat dalam bangunan tersebut
dibiarkan ada di dalamnya, seperti arsip, TV, mainan anak-anak, meubel, barang
berharga, pakaian dan lain-lain semua seperti kebanyakan milik
keluarga-keluarga pada umumnya.
2.2 Perencanaan ujian fitur keamanan
yang potensial
Sebuah rotor turbin uap modern
Pada siang hari tanggal 25 April
1986, reaktor 4 akan dijadwalkan ditutup untuk pemeliharaan siklus bahan
bakar.Sebuah eksperimen dijadwalkan untuk menguji keamanan potensial
pendinginan inti darurat fitur selama prosedur penonaktifan.
Setelah penonaktifan darurat ,
pendinginan diperlukan untuk menjaga suhu di inti reaktor cukup rendah untuk
menghindari kerusakan bahan bakar. Reaktor terdiri dari sekitar 1.600 individu
saluran bahan bakar dan saluran operasional yang dibutuhkan setiap aliran dari
28 metrik ton (28.000 liter (7.400 USgal)) air per jam. Ada kekhawatiran bahwa
dalam kasus sebuah kegagalan daya eksternal di Chernobyl akan listrik yang
berlebihan, yang mengarah kepada keselamatan otomatis ditutup.Dalam hal ini
tidak akan ada kekuatan eksternal untuk menjalankan pabrik pompa air pendingin.
Reaktor Chernobyl's punya tiga cadangan diesel generator. Generator yang
diperlukan 15 detik untuk memulai tetapi mengambil 60-75 detik untuk mencapai
kecepatan penuh dan kapasitas mencapai 5,5 MW dibutuhkan untuk menjalankan
salah satu pompa air pendingin utama.
Reaktor tenaga nuklir memerlukan
aliran pendinginan untuk menghilangkan panas, bahkan jika tidak secara aktif
maka akan membangkitkan kekuatan. Dalam kasus kegagalan daya eksternal, reaktor
akan secara otomatis berkurang, DNS batang akan dimasukkan dan menghentikan
proses fisi nuklir (dan karenanya generasi uap). Namun, dalam menghabiskan
bahan bakar, produk fisi radioaktif sendiri, dan terus menghasilkan panas
ketika mendapat tekanan . Ini bisa berjumlah 1-2 persen dari output normal
pabrik. Jika tidak segera dihapus oleh sistem pendingin, panas dapat
menyebabkan kerusakan inti.
Kekurangan tenaga dianggap tidak
dapat diterima dan itu menunjukkan bahwa energi mekanik (rotasi momentum) dari
turbin uap dapat digunakan untuk menghasilkan listrik untuk menjalankan pompa
air pendingin utama yang sedang berputar ke bawah. Tes awal tahun 1982
menunjukkan bahwa eksitasi tegangan dari generator turbin tidak cukup, itu
tidak mempertahankan medan magnet yang diinginkan selama generator spin-down.
Sistem ini dimodifikasi, dan pada tahun 1984 tes diulang, tapi terbukti tes
ulang gagal. Pada tahun 1985 tes telah dicoba untuk ketiga kalinya, tapi juga
memberikan hasil negatif. Prosedur tes ini harus diulang lagi pada tahun 1986.
Tes difokuskan pada rangkaian
penggantian pasokan listrik untuk reaktor. Menurut pengujian parameter, pada
awal percobaan, output termal reaktor seharusnya tidak lebih rendah dari 700
MW. Jika kondisi reaktor seperti yang telah direncanakan, tes hampir pasti akan
berjalan dengan aman, upaya meningkatkan keluaran reaktor akhirnya
mengakibatkan bencana setelah percobaan telah dimulai, tidak konsistennya
dengan prosedur yang telah disetujui.
Pembangkit listrik Chernobyl yang
telah beroperasi selama dua tahun tanpa kemampuan untuk naik melalui 60-75
detik pertama dari total kehilangan tenaga listrik - fitur keamanan penting.
Manajer stasiun mungkin berharap untuk memperbaiki hal ini pada kesempatan
pertama. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa mereka melanjutkan tes, bahkan
ketika muncul masalah serius, dan mengapa persetujuan yang diperlukan untuk tes
ini tidak dicari dari pengawas nuklir Soviet regulator (walaupun ada perwakilan
di kompleks dari 4 reaktor).
Prosedur percobaan dimaksudkan untuk
menjalankan sebagai berikut:
·
reaktor
harus berjalan pada daya rendah, tetapi > 700 MW,
·
turbin
uap dijalankan sampai dengan kecepatan penuh,
·
bila
kondisi tersebut tercapai, pasokan uap itu harus tertutup,
·
turbin
akan diizinkan untuk freewheel bawah,
·
kinerja
generator dicatat untuk menentukan apakah itu bisa memberikan kekuatan untuk
menghubngkan pompa pendingin.
2.3 PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
CHENOBRYL
Reaktor Chernobyl jenis RBMK
didirikan di atas tanah rawa di sebelah utara Ukraina, sekitar 80 mil sebelah
utara Kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978, unit 3
pada 1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, Pripyat, dibangun dekat
PLTN Chernobyl untuk tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya.
Tipe PLTN Chernobyl dirancang untuk
menghasilkan “plutonium” guna pembuatan senjata nuklir serta listrik. Tipe PLTN
berfungsi ganda seperti ini tidak ada di negara-negara Barat, seperti, AS dan
Prancis, yang merupakan negara pioner PLTN di samping Uni Soviet (pada waktu
itu) sebagai pioner pertama.
Secara garis besar, bencana
Chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada 25 April 1986 reaktor unit 4
direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman berlangsung,
teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor
kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat
sistem pendingin tetap bekerja sampai generator kembali beroperasi.
Proses pemadaman dan tes dimulai
pukul 01.00 pada 25 April. Untuk mendapatkan hasil akurat, operator memilih
mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian pilihan ini yang membawa
malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda selama sembilan jam
akibat peningkatan permintaan daya di Kiev. Proses pemadaman dan tes dilanjutkan
kembali pada pukul 23.10 25 April. Pada pukul 01.00, 26 April, daya reaktor
menurun tajam, menyebabkan reaktor berada pada situasi yang membahayakan.
Operator berusaha mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor menjadi tak
terkendali. Jika sistem keselamatan tetap aktif, operator dapat menangani
masalah, namun mereka tidak dapat melakukannya dan akhirnya reaktor meledak
pada pukul 01.30.
Kecelakaan PLTN Chernobyl masuk
level ke-7 (level paling atas) yang disebut major accident, sesuai
dengan kriteria yang ditentukan INES (The International Nuclear Event Scale).
Di samping kesalahan operator yang mengoperasikannya di luar SOP (standard
operation procedure), PLTN Chernobyl juga tidak memenuhi standar desain
sebagaimana yang ditentukan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency). PLTN
Chernobyl tidak mempunyai kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan
untuk menjamin keselamatan jika terjadi kebocoran radiasi dari reaktor. Apabila
PLTN Chernobyl memiliki kungkungan maka walaupun terjadi ledakan kemungkinan
radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau
bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki
kungkungan.
Secara perinci, kecelakaan itu
disebabkan,
·
pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil
pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak
mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran
radiasi dari reaktor langsung ke udara.
·
Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika
pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang
semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat
reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang
bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
·
Ketiga,
budaya
keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu
memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
Penilaian atas berbagai kelemahan
PLTN Chernobyl menghasilkan evaluasi internasional bahwa jenis kecelakaan
seperti ini tidak akan mungkin terjadi pada jenis reaktor komersial lainnya.
Evaluasi ini ditetapkan demikian karena mungkin berdasarkan analisis jenis
reaktor lain yang memenuhi persyaratan keselamatan yang tinggi, termasuk budaya
keselamatan yang dimiliki para operator sangat tinggi.
Pada tragedi yang terjadi tanggal 26
April 1986 ini,langsung menewaskan 56 orang, belum termasuk 4.000 orang yang
kemudian tewas terkena kanker akibat radiasi nuklir dan 600.000 orang yang terkena
berbagai penyakit akibat paparan radiasi nuklir. 237 orang menderita sakit
radiasi akut, 31 di antaranya meninggal dalam tiga bulan pertama. Kebanyakan
dari mereka kebakaran dan pekerja penyelamat berusaha untuk membawa kecelakaan
terkendali, yang tidak sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya radiasi
eksposur (dari asap) itu.Beberapa 135.000 orang diungsikan dari daerah,
termasuk 50.000 dari Pripyat.
2.4 Dampak Kecelakaan
δ
Pada
2003, IAEA membentuk “Forum Chernobyl” bekerja sama dengan organisasi PBB lainnya,
seperti WHO, UNDP, ENEP, UN-OCHA, UN-SCEAR, Bank Dunia dan ketiga pemerintahan
Belarusia, Ukraina, dan Rusia. Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan,
“sejauh mana dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan
sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya.” Laporan ini diberi nama “Cherno-
byl Legacy”.
δ
Diperkirakan
semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan korban jiwa
yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah
korban yang meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari
staf PLTN, tenaga konstruksi, dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan
pertama setelah kecelakaan, 19 orang meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak
lainnya meninggal karena kanker kelenjar gondok.
δ
Sebanyak
350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah PLTN yang kena
bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia, Ukraina, dan
Rusia, yang terkena kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal
di daerah yang dikategorikan sebagai daerah strict control, ternyata
mendapat radiasi seluruh badan sebanding dengan tingkat radiasi alam, serta
tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.
δ
Di
sisi lain, hasil studi dan penelitian terhadap likuidator menunjukkan bahwa
“tidak ada korelasi langsung antara kenaikan jumlah penderita kanker dan jumlah
kematian per satuan waktu dengan paparan radiasi Chernobyl.
δ
Kemudian
pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok yang terobservasi di
Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan remaja 0-18 tahun ketika
terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun. Selama
perawatan mereka yang kena kanker, di Belarusia meninggal delapan anak dan di
Rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.
δ
Berdasarkan
laporan “Chernobyl Lecacy”, sebagian besar daerah pemukiman yang semula
mendapat kontaminasi zat radioaktif karena kecelakaan PLTN Chernobyl telah
kembali ke tingkat radiasi latar, seperti sebelum terjadi kecelakaan. Dampak
psikologis adalah yang paling dahsyat, terutama trauma bagi mereka yang
mengalaminya seperti stres, depresi, dan gejala lainnya yang secara medis sulit
dijelaskan.
δ
Akibat
kecelakaan itu, IAEA dan semua negara yang memiliki PLTN membangun konsensus
internasional untuk selalu menggalang dan memutakhirkan standar keselamatan. Di
sisi lain, pihak yang anti-PLTN telah menggunakan isu kecelakaan di Chernobyl
sebagai bahan kampanye untuk menolak kehadiran PLTN, termasuk di Indonesia,
dengan berbagai informasi yang keliru karena ketidaktahuan akan kebenaran
informasi sebab terjadinya kecelakaan Chernobyl.
δ
Belajar
dari kecelakaan Chernobyl, IAEA telah menetapkan standar tambahan untuk
memperkuat syarat keselamatan yang tinggi bagi pembangunan dan pengoperasian
PLTN, antara lain, perbaikan desain sampai pada generasi ke-4, aturan main
dalam bentuk basic safety, dan berbagai konvensi keselamatan.
δ
Sebagai
dampak kesehatan jangka panjang, merebaknya radiasi dari Chernobyl diperkirakan
mengakibatkan ratusan ribu kasus kanker baru, dan puluhan ribu di antaranya
akan berakhir dengan kematian.
δ
Selain
berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia juga banyak sekali
meninggalkan berbagai macam rongsokan bekas ledakan reaktor nuklir Chernobyl
yang jumlahnya mencapai jutaan, berikut photo rongsokan akibat ledakan tersebut
Dua dekade pascaledakan reaktor
pembangkit nuklir Chernobyl, radiasinya masih berdampak, yaitu menyebabkan
penurunan populasi serangga dan laba-laba. Tawon besar, kupu-kupu, belalang,
capung, dan laba-laba kini menderita dampaknya.
Para peneliti yang bekerja di zona
sekitar Chernobyl menyebutkan, di sana terdapat "sinyal kuat penurunan
populasi berkaitan dengan kontaminasi". Laporan penelitian itu ditulis
pada jurnal Biology Letters.
Guru besar Universitas South
Carolina, AS, Timothy Mousseau, dan Anders Moller dari Universitas Paris-Sud
bekerja sama dalam proyek itu. Keduanya pernah memublikasikan radiasi tingkat
rendah berdampak negatif pada populasi burung. "Kami ingin memperluas
cakupan penelitian pada serangga, mamalia, dan tanaman," kata Mousseau. Ia
telah sepuluh tahun meneliti dampak radiasi di sekitar Chernobyl yang jauh dari
permukiman penduduk.
Untuk studi itu, Mousseau
menggunakan cara yang ia sebut ”teknik-teknik standar ekologis”. Ia membuat
”garis jalur” melewati kawasan tertentu lalu menghitung jumlah serangga dan
jaring laba-laba di sepanjang jalur tersebut.
Jalur itu melewati kawasan
terkontaminasi di Chernobyl, Belarus, dan beberapa kawasan bebas kontaminasi.
Pada saat bersamaan, peneliti lain membawa peralatan GPS dan dosimeter untuk
mengukur kadar (tingkat) radiasi. Hasilnya, tingkat penurunan populasi sejalan
dengan kadar kontaminasi.
3.1 Kesimpulan
Bencana
Chernobyl adalah
kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 di Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina Republik Sosialis Soviet (waktu itu bagian
dari Uni Soviet), sekarang di Ukraina. Ini merupakan kecelakaan nuklir terburuk
dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23:40 pagi (UTC+3), reaktor
nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni
Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, kebakaran dan radioaktif
menyebar. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini. Bencana Chernobyl
ini mengakibatkan pelepasan radioaktivitas yang sangat besar yang menghancurkan
reaktor. Banyak korban jiwa dari kecelakaan itu yang disebabkan oleh keracunan
radiasi.
Kecelakaan Chernoby terjadi karena
beberapa hal, yaitu :
1. Pertama,, desain reaktor, yakni tidak stabil
pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak
mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran
radiasi dari reaktor langsung ke udara.
2. Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika
pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang
semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat
reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang
bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
3. Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha
instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan
desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
Pada
tragedi yang terjadi tanggal 26 April 1986 ini,langsung menewaskan 56 orang,
belum termasuk 4.000 orang yang kemudian tewas terkena kanker akibat radiasi
nuklir dan 600.000 orang yang terkena berbagai penyakit akibat paparan radiasi
nuklir. 237 orang menderita sakit radiasi akut, 31 di antaranya meninggal dalam
tiga bulan pertama. Kebanyakan dari mereka kebakaran dan pekerja penyelamat berusaha
untuk membawa kecelakaan terkendali, yang tidak sepenuhnya menyadari betapa
berbahayanya radiasi eksposur (dari asap) itu.Beberapa 135.000 orang diungsikan
dari daerah, termasuk 50.000 dari Pripyat.
3.2 Saran
Hendaknya
dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), mempunyai
pekerja-pekerja yang Profesional dan mentaati aturan pengerjaan yang ada dan
berhati hati dalam pengerjaannya, karena akan mempunyai dampak jangka panjang
yang membahayakan, contohnya radiasi nuklir.
0 komentar:
Posting Komentar