BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan radiografi
merupakan salah satu upaya kegiatan medis dalam menegakkan diagnosa.
Keberhasilan menghasilkan radiograf yang berkualitas dan memiliki standar
estetika radiografi dipengaruhi oleh berbagai faktor.Pemeriksaan dengan
menggunakan sinar-X mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali
ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895.
Penemuan ini merupakan suatu
revolusi dalam dunia kedokteran karena dengan hasil penemuan ini dapat
digunakan untuk pemeriksaan bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak
pernah tercapai. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
sekarang ini dunia radiologi sudah mengalami banyak perkembangan.
Menghasilkan kualitas radiograf
yang berkualitas di pengaruhi oleh banyak hal antara lain adalah cara
penyimpanan film yang baik, processing film, keamaanan safe light, faktor
eksposi dan lain – lain. Kita sebagai radiografer yang baik harus bisa membuat
radiograf yang berkualitas yang bagus, sehingga hasil dari radiograf bisa
meberikan banyak informasi kepada dokter spesialis radiologi yang sebagai mitra
kerja kita sehinnga diagnosa yang diberikan bisa lebih tepat. Apabila kualitas
yang dihasilkan radiografer tidak bagus maka dokter akan sulit dalam
mengdiagnosa suatu penyakit atau bahkan bisa salah diagnosa, maka bagi dokter
spesialis radiologi akan sulit untuk menentukan keperawatan yang cocok untuk
suatu diagnosa penyakitnya.
2.2 Tujuan Penulisan
Tujuan nya untuk
mengetahui kontras secara rinci
2.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
kontras?
2. Apa saja tipe-tipe kontras?
3. Bagaimana menentukan kontras
radiograf yang baik?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kualitas Gambar Radiografi
Sebuah radiograf diharuskan bisa memberikan
informasi yang jelas dalam upaya menegakan diagnosa. Ketika radiograf yang
dihasilkan mempunyai semua informasi yang dibutuhan dalam memastikan sebuah
diagnosa maka radiograf dikatakan memiliki kualitas gambar yang tinggi.
Kualitas sama artinya dengan mutu.
Untuk memenuhi kualitas gambar radiografi yang tinggi, maka sebuah radiograf
harus memenuhi beberapa aspek yang akan dinilai pada sebuah radiograf yaitu
densitas, kontras, ketajaman,dan detail. Semua aspek ini harus bernilai baik agar
radiograf bisa dikatakan mempunyai kualitas gambaran yang baik.
2.2
Pengertian Kontras
Kontras adalah perbedaan
densitas pada film radiografi, yang disebabkan karena perbedaan atenuasi dari
intensitas radiasi yang sampai ke film setelah melewati objek. Kontras dapat
dirumuskan sebagai berikut:
C= D2 - D1
Kontras antara bagian
yang berbeda pada gambaran akan membentuk gambaran tersebut,Semakni besar nilai
kontras,maka gambaran akan semakin jelas terlihat.Kontras pada radiografi dibentuk
oleh empat tipe yaitu kontras subjek,kontras film,kontras radiografik dan
kontras subjektif
Gambar 1. Radiografi dengan kontras tinggi dan kontras
rendah.
2.3
Faktor yang Mempengaruhi Kontras
Faktor yang paling berpengaruh untuk kontras mengendalikan jumlah sinar
hambur dan fog jika kabut (fog ) menurun maka meningkatkan kontras.
1) Grids : suatu lempengan yang berfungsi untuk penyerapan sinar
hambur
2) Collimation adalah batas yang
digunakan untuk penyinaran suatu objek.
3) Air Gap adalah Jarak antara
pasien dan film.
Jadi, ketika jumlah sebaran berkurang sma dengan kontras lebih tinggi
4) Tubuh bagian kerapatan,
ketebalan perbedaan ini membuat berbagai kontras yang berbeda
5) Jaringan dengan nomor atom yang
lebih tinggi menyerap lebih banyak radiasi misalnya tulang, media kontras .
2.4
Tipe-Tipe Kontras
A. Kontras Subjek
Kontras subjektif adalah
perbedaan terang diantara bagian film, jadi tidak dapat diukur, tergantung dari
pemirsa/pengamat. Kontras ini merupakan
rasio intensitas radiasi yang distrasmisikan menembus area yang berbeda pada
bahan yang diekposi.Hal ini tergantung pada perbedaan penyerapan oleh bahan,
panjang gelombang dari radiasi primer,intensitas dan distribusi dari radiasi
hambur.
Seperti sudah diketahui
bahwa perbedaan penyerapan pada bahan akan mempengaruhi nilai kontras pada radiografi.
Semakin besar perbedaan ketebalan atau kerapatan antara dua area bahan. semakin
besar perbedaan dalam denitasnya.Semakin besar perbedaan densitas berarti
semakin besar nilai kontrasnya.Pesawat x-ray yang menggunakan kV rendah secara
umum akan menghasilkan radiografi dengan kontras tinggi. Hal ini terjadi karena
energi radiasi yang rendah ditransmisikan melewati antara area tebal dan tipis
akan lebih besar dengan energi radiasi yang kecil.
Pada penggunakan kV yang tinggi, intensitas sinar x yang melewati bahan
yang lebih tebal masih cukup banyak sehingga rasio antara intensitas sinar x
yang melewati bahan yang lebih tipis dengan yang lebih tebal menjadi kecil.
Karena rasio yang kecil inilah maka densitas yang dihasilkan antara keduanya
hampir sama sehingga dapat dikaakan nilai kontrsnya kecil. Pada penggunaan kV
yang rendah, intensitasnya sinar x yang melewati bahan yang lebih tebal sangat
sedikit sehingga rasio antara intensitas radiasi sinar x yang melewati bahan
yang tipis dengan yang lebih tebal menjadi besar. Karena rasio yang besar
inilah maka densitas yang dihasikan antara keduanya sangat berbeda sehingga
dapat dikatakan nilai kontrasnya besar.
Gambar 2. Visualisasi penyinaran radiasi stepwedge dengan kV berbeda
Faktor yang mempengaruhi kontras subyek :
§ Perbedaan ketebalan obyek
§ Perbedaan densitas obyek
§ Perbedaan nomor atom
§ Kualitas radiasi / factor eksposi
§ Penggunaan bahan kontras
B.
Kontras Film
Kontras film adalah
kontras yang dihasilkan akibat sifat dari film tersebut.Setiap film yang
diproduksi leh perusahaan memiliki karakter masing-masing ada film yang memilki
krakter dengan respon film yang tinggi terhadap eksposi baik leh sinar x maupun
cahaya tampak. Respon film terhadap eksposi tertentu sangat dipengaruhi oleh
emulsi film yang ditanam didalamnya.
Respon film terhadap
eksposi ini akan mempengaruhi nilai densita yang dihasilkan. Film yang sangat
responsif terhadap eksposi akan menghasilkan densitas lebih tinggi jika
dibandingkan dengan film yang kurang responsif terhadap eksposi. Film yang
sangat responsif, eksposi yang kecil sekalipun akan menghasilkan densitas pada
film oleh karena itu film seperti ini akan menghasikan perbedaan densitas yang
tidak jauh berbeda antara bagian yang terkena eksposi banyak dan bagian yang
terkena eksposi sedikit lebih banyak. Berbeda dengan film yang tidak terlalu
responsif terharap eksposi, perbedaan densitas akan terlihat berbeda antara
bagian yang terkena eksposi banyak dan bagian yang terkena eksposi lebih
banyak. Jadi bisa disimpulkan bahwa kontras film yang tertinggi dihasilkan oleh
film yang kurang responsif terhadap eksposi.
Menurut Plaast 1969,
kurva karakteristik merupakan sebuah kurva yang memberikan hubungan antara
nilai densitas dengan factor eksposi yang dihasilkan oleh serangkaian eksposi
(Dalam Win Priantoro, 2009:7) , adapun fungsi dari kurva karakteristik yaitu:
a) Untuk mengetahui besar
kecilnya fog level
b) Untuk menilai kontras
c) Untuk menilai besar kecilnya nilai
latitude
d) Untuk menilai densitas
maksimum
e) Untuk menilai daerah
solarisasi
f) Untuk membandingkan
kecepatan film
Kurva ini pertama kali ditemukan oleh Hurteen dan Drifield pada tahun 1890,
maka dari itulah kurva ini biasanya disebut juga dengan kurva H dan D.
Gambar 3. Kurva Karakteristik
Dapat disimpulkan bahwa kontras radiografi memiliki unsur yang berbeda :
Kontras Objektif, perbedaan kehitaman ada seluruh bagian citra yang dapat
dilihat & dinyatakan dengan angka. Adapun penyebabnya :
o Faktor radiasi
ü Kualitas sinar primer
ü Sinar hambur / scatter
o Faktor film
o Faktor processing
ü Jenis & susunan bahan pembangkit
ü Waktu & suhu pembangkitkan
ü Lemahnya cairan pembangkit
ü Agitasi film
ü Reducer
C. Kontras
radiografik
Perbedaan derajat kehitaman antara
satu bagian gambar dengan bagian-bagian gambar lainnya yang terdapat dalam satu
gambar / radiograf. Kontras radiografik yang senyatanya sebagaimana dapat diukur
dengan alat yang sesuai (densitometer)
Kontras radiografik obyektif ditentukan
:
-
Struktur bahan yang
dipotret :
ü tebal,rapat, dannomor atom
ü materi tambahan : kontras (+ )
dan ( - )
-
Kondisi penyinaran
ü Tegangan tabung (kV)
ü mAs
-
Sinar hambur
ü Untuk mengurangi sinar hambur sampai
film, digunakan :
Konus / kolimator
-
Grid Suatualat bantu
dalam pemotretan radiografi berbentuk lembaran tipis ± 3 mm, didalamnya terdapat
lapisan-lapisan Pb atau wolfram.
Fungsi grid :menyerap radiasi hambur yang tidak searah dengan sinar guna
yang berasal dari obyek yang dipotret.. Grid ratio :perbandingan tinggi logam
(A) dengan jarak antara layer-layer timbal (B)
D. Kontras subyektif
Kontras radiografik yang
ditentukan oleh kemampuan mata si penilai (tidak sama pada masing-masing manusia)
Untuk menanggulangi pengaruh secara subyektif dapat dilakukan dengan cara:
Ø menggunakan light case cahaya yang
jernih dan homogeny dan intensitasnya dapat diubah-ubah
Ø pembatasan cahaya background
Ø membatasi lapangan penglihatan
Ø memberi warna pada light case, missal
biru, agar cahaya lebih sejuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontras
adalah perbedaan derajad kehitaman pada film atau hasil gambaran radiografi.
Kontras subjektif dipengaruhi oleh KV pada faktor eksposi yang menghasilkan dua
macam kontras yaitu kontas kecil dan kontras besar.
Kontras film yang tertinggi
dihasilkan oleh film yang kurang responsif terhadap eksposi karena perbedaan
densitas akan terlihat berbeda antara bagian yang terkena eksposi banyak dan
bagian yang terkena eksposi lebih banyak.
Kontras radiografi memiliki unsur
yang berbeda yang senyatanya sebagaimana dapat diukur dengan alat yang sesuai
yaitu densitometer.
Kontras Objektif, perbedaan
kehitaman ada seluruh bagian citra yang dapat dilihat & dinyatakan dengan
angkayang dipengaruhi oleh beberapa factor.
0 komentar:
Posting Komentar